Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN NUGGET LELE KELOR TERHADAP STATUS GIZI SISWA DI SDN CEMOROKANDANG 1 MALANG
Prodi | : DIPLOMA III GIZI |
Pengarang | : MAY LINDA RENGGAR ANGGRAENI |
Dosen Pembimbing | : Dra. Sulistiastutik, M.Kes |
Klasifikasi/Subjek | : , Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah SD, Tingkat Konsumsi Energi |
Penerbitan | : , Malang: 2017. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
MAY LINDA RENGGAR ANGGRAENI ”Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Nugget Lele Kelor terhadap Status Gizi Siswa di SDN Cemorokandang 1 Malang" (di bawah Bimbingan Dra. Sulistiastutik, M.Kes). Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor utama yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Perbaikan gizi anak SD merupakan langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan dengan SDM yang berkualitas. Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan bahwa prevalensi kurus pada anak di dunia sekitar 14,3% dengan jumlah sebanyak 95,2 juta anak. Masalah gizi pada anak sekolah dasar saat ini masih cukup tinggi, dengan data riskesdas 2013 didapatkan status gizi umur 5-12 tahun (menurut IMT/U) di Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, yang terdiri dari 4% persen sangat kurus dan 7,2% kurus. Untuk itulah program PMT-AS dirasa tepat untuk meningkatkan status gizi siswa SD. Jenis Penelitian ini adalah penelitian quasy eksperiment design dengan rancangan one group pretest postest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas 3, 4, dan 5 siswa SD di SDN Cemorokandang 1 Kota Malang. PMT-AS diberikan pada kelompok perlakuan dari kelas 3 dan 4 sejumlah 8 siswa. Kelompok kontrol sejumlah 8 siswa dari kelas 3, 4, dan 5 yang tidak mendapatkan PMT-AS. Teknik pengambilan sampel menggunkan purposive sampling. Analisis data menggunakan Uji T-Test. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan status gizi siswa SD kelompok perlakuan sebelum dan setelah PMT-AS dengan menggunakan uji paired t-test dengan p value 0,000 (p value<0,05), namun pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan yaitu dengan p value 0,126 (p value<0,05). Setelah dilakukan uji statstik menggunakan Independent ttest didapatkan data bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan status gizi antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,978 (p value>0,05). Saran yang dianjurkan adalah perlu memantau daerah rawan gizi secara rutin dan berkala, perlu diadakannya kembali atas faktor faktor yang dapat berpengaruh terhadap status gizi dan kesehatan anak. Menambah waktu penelitian yang lebih lama lagi yaitu 90 hari dalam memberikan PMT Kata Kunci : Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah SD, Tingkat Konsumsi Energi, Tingkat Konsumsi Protein, Berat Badan, Status Gizi.